Selasa, 22 Maret 2016

Obesitas Dikaitkan Dengan Risiko Asma Lebih Tinggi Pada Wanita

Obesitas Dikaitkan Dengan Risiko Asma Lebih Tinggi Pada Wanita -. Seperti berat tubuh naik, begitu pula risiko utk asma, petinggi kesehatan AS melaporkan.Selagi masa 2011-2014, nyaris 9 prosen orang dewasa Amerika mempunyai asma. orang bersama berat tubuh normal mempunyai tingkat asma lebih kurang 7 prosen, sementara kurang lebih 8 % dari orang yg kelebihan berat mempunyai penyakit.Buat orang dewasa Amerika mengalami obesitas, tingkat asma menduduki 11 %, kata penelitian baru.perempuan gemuk mempunyai tingkat paling atas - nyaris 15 % mempunyai penyakit pernapasan, peneliti menemukan."Mengapa orang obesitas lebih mungkin saja utk terserang asma tak didapati," kata pemimpin peneliti Dr Lara Akinbami, Pegawai medis di Pusat AS utk Kontrol Penyakit & Pusat Nasional Pencegahan utk Statistik Kesehatan. "Kami cuma tahu mereka mempunyai risiko lebih tinggi."Aspek ini terang bahwa "obesitas yaitu risiko buat asma, bukan sebaliknya," menurutnya.Namun, penelitian ini tak di desain utk membuktikan jalinan sebab-akibat antara obesitas & asma. Ini cuma menunjukkan pertalian antara faktor-faktor ini.Ini didapati apakah kehilangan berat tubuh mengurangi asma, kata Akinbami. 


Namun mencegah obesitas & mengendalikan asma keduanya mungkin saja, tuturnya."Penelitian ini memang lah menegaskan bahwa obesitas adalah perihal risiko utk asma - mereka terkait teramat erat," kata Akinbami.Asma ialah penyakit kronis saluran hawa. Gejala mencakup sesak napas, mengi, sesak dada & batuk, menurut AS National Heart, Lung, & Blood Institute.Akinbami & rekannya Cheryl Fryar, satu orang ahli statistik kesehatan, memanfaatkan data dari 2001-2014 AS National Health & Nutrition Examination Survey buat laporan baru.Di antara wanita, 15 % perempuan obesitas menderita asma, di bandingkan dgn 8 % perempuan dgn berat tubuh normal & 9 prosen perempuan kelebihan berat tubuh, penelitian menunjukkan. Tingkat asma tak berlainan dengan cara signifikan bersama berat tubuh utk laki-laki, kata para peneliti.Kenapa perempuan gemuk mempunyai risiko lebih tinggi asma di bandingkan pria tak terang. Tetapi, Dr Len Horovitz, satu orang pulmonologist di Lenox Hill Hospital di New York City, berspekulasi bahwa hormon mungkin saja menuturkan perbedaan. "Itu sesuatu yg kita tak tahu terhadap sekarang," menurutnya.


Tingkat asma lebih tinggi di antara seluruhnya orang dewasa obesitas terlepas dari ras atau umur, di bandingkan dgn orang dewasa bersama berat tubuh normal, para peneliti mencatat.Prevalensi asma di antara seluruhnya orang dewasa meningkat kepada th 2001-2002 dari 7,1 % jadi 9,2 % kepada 2013-2014. Peningkatan ini didorong oleh tingkat asma yg lebih agung di antara orang dewasa kelebihan berat tubuh, bukan oleh kenaikan antara obesitas atau berat tubuh normal orang dewasa, kata para peneliti.Horovitz mengemukakan jalinan antara obesitas & asma mungkin saja lantaran kelebihan berat tubuh menciptakan lebih susah utk bernapas, & kehilangan berat tubuh menciptakan bernapas lebih gampang."Ada tidak sedikit argumen buat tak memperoleh obesitas," kata Horovitz. "Ketakutan asma tak di sektor atas list. Tekanan darah tinggi & diabetes diatas itu, tetapi percaya, asma ialah argumen lain," tuturnya.Temuan dari penelitian baru diterbitkan 16 Maret di satu buah laporan dari AS National Center for Health Statistics.

    Baca Juga : Obat Sesak Nafas Tanpa Efek Samping